mengapa Romeo begitu mencintai Juliet
mengapa Majnun gila karna Laiyla
mengapa Siti Nurbaya hancur karna cintanya pada Samsul
dan mengapa Cleopatra dan Mark Anthony rela buhun diri demi cintanya
semuanya terlalu tragis
terlalu untuk sebuah cerita cinta manusia...
jika romeo tak bertemu juliet, mungkin romeo dapat hidup bahagia tanpa melakukan kebodohan itu, dan juliet bisa menikan dengan laki laki yang tak kalah baik dari romeo
jika majnun tak jatuh cinta pada layla, majnun masih waras dan mampu melanjutkan aktifitasnya seperti biasa, dan layla tak harus selalu bersedih
jika Siti Nurbaya tak terlanjur berjanji pasa Samsul, mungkin Siti Nurbaya akan menjadi istri Saudagar kaya, dan samlul bisa fokus untuk mencari apa yang ia cari tanpa terganggu akan janjianya
jika Cleopatra tidak buta larna cintanya pada Mark Anthony mungkin Cleopatra masih berjaya menjadi ratu mesir dan Mark Anthony masih dengan gagah memegang panji Mesir dalam setiap perang dan lahir kepemimpinan seperti dirinya dari rahim wanita yang tak kalah baik dari Cleopatra...
fenomena cinta tak kan hilang dari setiap sudut kehidupan manusia... mungkin ia akan selalu menggelayuti jiwa muda maupun tua... padahal, pada hakikatnya cinta itu bukanlah hanya kesetiaan dan pengorbanan tanpa arah dan mata, pengorbanan disini adalah pengorbanan dengan bimbingan, kesetiaan disini adalah kesetiaan tanpa pamrih.
tak selamanya cinta itu dapat dipandang suci jika dalam pelaksanaanya penuh dengan nafsu memiliki satu sama lain. itukan cinta suci yang banyak disebut kaula muda kini? ironis
Hadirmu
Kini kita terdiam... berhadapan
tanpa kata...tanpa suara...
menatap mata satu sama lain
meski mulut enggan berucap
(hinggar bingar seakan tak terdengar... sekitar hilang tanpa bayang)
hanya tinggal aku dan dirimu
berdiri dalam ketidak pastian
berpijak pada bumi yang terus goyah
tangan dinginmu mulai sentuh pipiku
hapuskan airmata ketakutanku
tenangkan semua gelisahku
(angin berhembus membawa kabut hitam... semuanya terlihat semakin kelam)
tanpa ku sadar semuanya berlahan kabur
tubuhmu adalah debu
semuanya berhambur...
dirimu dah hatiku
kau hilang... hilang tinggalkan semua tanpa arah
hanya harum nafasmu yang masih mampu aku hirup
rasuki setiap rongga hidup
sekedar hilabngkan penat yang menusuk
tuk kembali terjaga dalam malam tanpa bayangmu
tanpa kata...tanpa suara...
menatap mata satu sama lain
meski mulut enggan berucap
(hinggar bingar seakan tak terdengar... sekitar hilang tanpa bayang)
hanya tinggal aku dan dirimu
berdiri dalam ketidak pastian
berpijak pada bumi yang terus goyah
tangan dinginmu mulai sentuh pipiku
hapuskan airmata ketakutanku
tenangkan semua gelisahku
(angin berhembus membawa kabut hitam... semuanya terlihat semakin kelam)
tanpa ku sadar semuanya berlahan kabur
tubuhmu adalah debu
semuanya berhambur...
dirimu dah hatiku
kau hilang... hilang tinggalkan semua tanpa arah
hanya harum nafasmu yang masih mampu aku hirup
rasuki setiap rongga hidup
sekedar hilabngkan penat yang menusuk
tuk kembali terjaga dalam malam tanpa bayangmu
Pelajar?
Pelajar...
pelajar adalah seorang pejuang, dimana dia akan memperjuangkan ilmu pengetahuan yang ia dapatkan di bangku pendidikan untuk kembali ia salurkan kepada masyarakat lainnya. tapi, dimanakah wajah wajah pelajar zaman sekarang, semuanya berkedok... semuanya memprihatinkan...
hanya ada kebohongan kebohongan dalam pembelajarana... menyontek... melobi... untuk hal hal yang tak terlalu penting...
nilai? itukan yang mejadi tolak ukur seorang pelajar? TIDAK... pendidikan bukan hanya untuk mencari intelektuan dan akal kawan, apalagi nilai tapi juga sosial, mental dan moral...
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa sosial yang baik...? ia tak mampu berinteraksi dengan lingkungannya? al hasil.. hanya menambah kepadatan penduduk indonesia saja.
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa mental yang kuat...? hanya mampu sembunyi dibalik ketiak orang tuanya? atau hanya jadi benalu bagi sekitarnya?
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa moral yang benar...? bukan jadi seorang intelektual tapi hanya akan menjadi kriminal.
dalam arti kasar, orang orang yang hanya mengandalkan nilai dan nilai tanpa sosial, mental dan moral tak ubahnya sampah masyarakat.
dari situ kawan. mulailah benahi sudah benrkah kita menjadi seorang pelajar? atau hanyan seorang pelajar yang tak memiliki kualitas? tak memiliki bobot...
jika pelajar indonesia saja seperti ini, akan jadi apa indonesia dikemudian hari?
sebuah pertanyaan yang selalu menggelitik hati...
dimana akan aku temukan Soe Hok Gie di era moderenisasi ini?
pelajar adalah seorang pejuang, dimana dia akan memperjuangkan ilmu pengetahuan yang ia dapatkan di bangku pendidikan untuk kembali ia salurkan kepada masyarakat lainnya. tapi, dimanakah wajah wajah pelajar zaman sekarang, semuanya berkedok... semuanya memprihatinkan...
hanya ada kebohongan kebohongan dalam pembelajarana... menyontek... melobi... untuk hal hal yang tak terlalu penting...
nilai? itukan yang mejadi tolak ukur seorang pelajar? TIDAK... pendidikan bukan hanya untuk mencari intelektuan dan akal kawan, apalagi nilai tapi juga sosial, mental dan moral...
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa sosial yang baik...? ia tak mampu berinteraksi dengan lingkungannya? al hasil.. hanya menambah kepadatan penduduk indonesia saja.
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa mental yang kuat...? hanya mampu sembunyi dibalik ketiak orang tuanya? atau hanya jadi benalu bagi sekitarnya?
apa jadinya dikemudian hari seorang yang sudah mengenyam bangku pendidikan tanpa moral yang benar...? bukan jadi seorang intelektual tapi hanya akan menjadi kriminal.
dalam arti kasar, orang orang yang hanya mengandalkan nilai dan nilai tanpa sosial, mental dan moral tak ubahnya sampah masyarakat.
dari situ kawan. mulailah benahi sudah benrkah kita menjadi seorang pelajar? atau hanyan seorang pelajar yang tak memiliki kualitas? tak memiliki bobot...
jika pelajar indonesia saja seperti ini, akan jadi apa indonesia dikemudian hari?
sebuah pertanyaan yang selalu menggelitik hati...
dimana akan aku temukan Soe Hok Gie di era moderenisasi ini?
Untuk Sahabat sahabatku
Ah, kadang aku merasa berjuang sendiri... tak ada teman, tak ada topangan. hanya ada aku dan perjuangan. tapi, ketika aku menatap wajah teman2 seperjuanganku, meskipun kita terpisah, tp disana aku temukan kekuatan baru. kekuatan yang terus mendorongku untuk tetap konsisten di jalanku. konsisten dalam perjuanganku.
Aku sadar, aku tak sendiri. meski jarak dan waktu memisahkanku dengan teman temanku. tapi itu tak menyurutkan semangat kita kawan! kalianlah yang telah mengenalkanku dengan perjuangan ini. tanpa kenal lelah, tanpa kenal kalah. kitalah pemenang!
Saat semuanya berjalan kembali seperti semula. seperti yang ku mau. aku merasa aku lah orang yang paling beruntung kenal dengan kalian kawan! kliaan adalah sahabat terbaik dalam hidupku. terima kasih... terima kasih... terima kasih....
Aku sadar, aku tak sendiri. meski jarak dan waktu memisahkanku dengan teman temanku. tapi itu tak menyurutkan semangat kita kawan! kalianlah yang telah mengenalkanku dengan perjuangan ini. tanpa kenal lelah, tanpa kenal kalah. kitalah pemenang!
Saat semuanya berjalan kembali seperti semula. seperti yang ku mau. aku merasa aku lah orang yang paling beruntung kenal dengan kalian kawan! kliaan adalah sahabat terbaik dalam hidupku. terima kasih... terima kasih... terima kasih....
Arti Perjuangan untukku
Perjuangan kawan, perjuangan yang kita tak akan pernah usai. hingga nafas terbang menjauhi badan. perjuangan kawan, pejuangan yang mempertemukan kita dalam satu asa dalam satu cita. perjuangan kawan, perjuangan yang mendidik kita untuk berdiri. perjuangan yang mengajarkan kita untuk teguh berjalan, perjuangn yang mewarnai hidup kita, perjuangan yang memberi lukisan indah dalam hidup kita, perjuangn yang mengajariku arti hidup, kesetiaan, ketulusan, dan keikhlasan.
mungkin tak selamanya perjuangan itu mudah, ada kalanya ia terjal lagi sulit. kadang ia menerjangmu bak ombak. tapi kawan, kita adalah angin, yang kan terus behembus meski gunung dihadapan, kita adalah batu karang yang tetap teguh meski ombak menerjang...
dalam memaknai perjuangan ini kawan, kita terjebak dalam satu janji... janji yang membawa pada kasih Illahi... janji ikrar untuk tetap berjuang hingga titik darah penghabisan
terus berjuang kawan...
Allah bersama kita..
mungkin tak selamanya perjuangan itu mudah, ada kalanya ia terjal lagi sulit. kadang ia menerjangmu bak ombak. tapi kawan, kita adalah angin, yang kan terus behembus meski gunung dihadapan, kita adalah batu karang yang tetap teguh meski ombak menerjang...
dalam memaknai perjuangan ini kawan, kita terjebak dalam satu janji... janji yang membawa pada kasih Illahi... janji ikrar untuk tetap berjuang hingga titik darah penghabisan
terus berjuang kawan...
Allah bersama kita..
Langganan:
Postingan (Atom)