Dalam sujudnya gadis itu mengharap ketenangan batin nya, mencari kesejukan dalam dekapan tuhannya, ia adukan semua kesesakannya. ya kesesakan karna tlah menyakiti hati seorang yang berharga baginya. yang setia menunggunya. tapi apa mau dikata. rasa itu mungkin memang aneh, disaat ia datang, kita mencoba menjauh bak rasa itu sebuah kutukan. tapi kala rasa itu pergi lukanya tak kunjung mengering.
Gadis itu sesak bukan karna perasaanya yang terluka karna laki laki yang pertama tak lagi memiliki perasaanya yang dulu. tapi lebih dari itu, ia telah membunuh rasa itu, rasa yang suci dari hati seorang yang sudah lama ia kenal. tapi ia pun sadar telah ada laki laki kedua yang mampu memalingkan semua perasaa yang awalnya untuk laki laki pertama. dia seorang laki laki tak begitu romantis, tapi sungguh ia mendapatkan hati gadis itu sepenuhnya entah apa sebabnya. mungkin itu yang orang bilang cinta tak mebutuhkan sejuta alasan, tapi hanya satu, karna dia adalah dirinya.
Laki laki ini mampu membuat gadis yang ceria berubah meradang, meradang karna rindu. muski saat ini jarak tak mampu ditaklukan dan malu akan tuhannya terus membentengi tatapan mata keduanya. Ia merasa amat dihargai sebagai seorang gadis baik baik.
Kini dihadapan Tuhannya gadis itu mengadu. apa yang hendak ia lakukan. membuhuh cinta laki laki pertama dengan berkata bahwa ia tlah menemukan tambatah hati selain dirinya, tau biar cinta itu bersemi, dan ketika takdir berkata lain, ia hanya kan membuat penderitaan laki laki pertama semakin pedih.
'Ah, biar Allah yang menjawab semua kegundahaan ini, Ia tahu apa yang terbaik untuk hambaNya' ujar hatinya meneguhkan.
0 komentar:
Posting Komentar