Ternyata waktu dua bulan telah mampu membentuk pribadiku kembali seperti semula. dingin, benci dengan keramaian... apa ini hanya aku yang mecoba lari dari kehidupanku? menapaki dan merasakan setiap luka yang menembus jantungku. menyesapi aroma kesendirian, merajut kembalu hidupku dengan air mata. menjadi untaian sutra luka. ah... dunia ini begitu membingungkan... begitu pula diriku yang sampai saat ini pun tak mampu aku mengarti.
entah pada siapa aku bertanya, seperti apakan aku dan harus seperti apakah aku. aku hanya benci dengan semua kata kata omong kosong mereka tentang kehidupan. aku mungkin tertawa. tapi tawa hanya muka, sedang jiwa tetap merana... enath karna cinta kah, atau rindu kah, atau persahabankukah atau apalah yang mampu membuatku seperti ini. merasa kosong... merasa ada hal yang hilang dihidupku. dirinya kah, atau orang lain... sesuatu yang akupun tak mampu untuk menjawabnya. atau waktu yang tlah membawa jauh tawaku berssama memori memori indah yang tak mungkin mampu ku putar,,,
Mungkin Rembulan tahu apa itu. hanya saja aku bertanya pada bulan yang tak mamapu berkata. Seandainya jutaan pertanyaan membentuk bintang. bintangku tak kalah terang dari sekitarku. hanya bulan masih membisu menanggapi semua tanda tanya di hatiku.